Jumat, 27 Februari 2009

Mimpi dan Harapan

Bismillahirrahmanirrahim
Dengan nama Allah yang maha pengasih maha penyayang

Ikhwafillah rahimakumullah
Segala puji hanya milik Allah SWT penggenggam alam semesta ini yang ditangannya berada setiap tarikan nafas kita, apakah hari ini kita bisa menghirup udara kebebasan atau kita telah dipanggil menghadap_Nya, patutlah kita bersyukur seandainya Allah masih memberikan kesempatan hidup untuk kita dan seandainya Allah tidak memberikan kesempatan itu, patutlah kita bertanya.... Siapkah kita untuk menghadapnya? dikarenakan dosa kita telah menggunung tinggi dan sangat sedikit sekali kebaikan yang telah kita lakukan!

Shalawat dan salam kepada nabi junjungan alam yakni nabi besar Muhammad SAW, teladan dan idola kita semua, pada setiap perbuatannya, pada setiap lisannya merupakan panutan kita.

Ikhwahfillah yang kucintai karena Allah....

Saudara-saudaraku para muajhid perindu syurga yang tak berhenti untuk berharap

berharap... keberuntunagn selalu meyertai dalam setiap langkahnya
berharap... kebaikan atas dirinya
berharap... orang tua selalu merestui setiap langkah dan perjuangannya
berharap... orang yang disekitarnya tak berhenti mendo'akan dan mencintainya
berharap... kebaikan atas dirinya bermanfaat bagi orang-orang sekitarnya
berharap... Allah SWT bersama setiap langkah dan helaan nafasnya
berharap... dakwah ini dimenangkan Allah SWT
berharap... segala cita-citanya untuk dakwah ini menjadi kenyataan
berharap... Allah SWT memasukan kita kedalam syurganya

Harapan ini adalah harapan besar kita semua wahai mujahid perindu syurga, harapan ini akan menjadi kenyataan bila kita bersungguh-sungguh dalam menapaki perjuangan ini.

Perbedaan antara Mimpi dan impian adalah HARAPAN. Bila kita hanya bermimpi untuk menjadi orang-orang besar tapi kerja nyata tak pernah kita lakukan untuk menuju kearah itu inilah yang disebut mimpi. Maka bila tidak ada kerja nyata yang kita persembahkan maka kita akan menjadi orang yang bermimpi, tinggi angan-angan tanpa melakukan usaha, bersiaplah untuk menjadi para pecundang. Sebaliknya cita-cita atau impian yang dipersembahkan dengan kerja nyata maka itulah harapan, yang berani untuk mengambil sikap dan segala bentuk resiko maka untuk itu penuhilah impian dan harapan kiat untuk satu kata sungguh HARAPAN ITU MASIH ADA.

Maka segera ambil sikap, segera berikan kerja nyata untuk memenuhi harapn itu, jangan kita berhenti untuk memenuhi harapan-harapan umat, sonsonglah harapan untuk kita selalu punya impian, sonsonglah harapn untuk kita saling berbuat menunaikan cita-cita, sonsonglah harapan untuk kita selalu berbuat kebaikan, sonsonglah harapn untuk kita senantiasa berempati kepada saudara kita, sonsonglah harapan untuk cita-cita yang ada digenggaman.

Sungguh harapan itu akan terwujud bila kita bersandar...

Allah ghoyatuna

Rasulullah Qudwatuna

Al Qur'an Dusturuna

Al Jihadu Sabiluna

Al Mautu fii Sabilillah Asma ama nina


Mari bangkit, penuhi harapan, genggam cita-cita yakinlah " Bangkitlah negeriku, Harapan itu masih ada "



Duri, 27 Februari 2009
Cita-cita dan harapan kutuangkan

Minggu, 22 Februari 2009

Harapan dan Mimpi

Bisamillahirrahmanirrahim

Ya Allah ....
Masa lalu biarlah berlalu
Bersama bergulirnya waktu
Masa kini.... masa depan
Telah menanti diambang mimpi
Biarlah asa dan mimpi
kan kugapai bersama semilir angin yang syahdu
untuk meraih mimpi mengukir prestasi
masa depan kutatap untuk menggapai kebahagiaan
dalam menyongsong gadis pujaan untuk mimpi dan Ridhi Illaho robbiii
Aminnn

Duri, 23 Feb 2009
Asa dan Mimpi menjadi harapan

Puisi

Bismillahirrahmanirrahim
Dengan nama Allah yang maha pengasih maha penyayang

Ya Allah....
Temukanlah aku dengan pujaan hatiku
Temukanlah aku dengan belahan jiwaku
Temukanlah aku dengan cintaku
Temukanlah aku dengan dambaan hatiku
Temukanlah aku dengan bidadariku

Ya Allah ....
Sejuta kasih dah do'a kepada Mu
Temukanlah aku dengan Pujaan hatiku, belahan jiwaku,
Cintaku, dambaan hati dan bidadariku
Dalam mahligai Cinta kepada Mu

(terinspirasi dalam buku Kujemput Jodohku karya Fadlan Al Ikhwani )

Kamis, 19 Februari 2009

Karakter Anak

Bismillahhirrahmanirrahim
Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang

Menjadi seorang guru tidak pernah terbayangkan oleh saya. Terlintas pun tidak didalam pikiran. Setelah menjalani semua profesi ini seakan memberikan inspirasi bagi saya. Bahwa ini Amanah yang harus saya jalankan secara profesional.

****

Kini sudah 2 tahun saya menggeluti dunia pendidikan, sebagai staf pengajar disebuah sekolah Islam terpadu tempat saya tinggal. Awalnya saya tidak yakin untuk menjalankan profesi ini, karena tidak ada pengalaman untuk mengajar walaupun sebelumnya saya membuka les privat rumah ke rumah tapi dunia sekolah sangat berbeda sekali. Tapi dengan niat karena Allah Ta'ala, saya mencoba untuk menggeluti profesi ini. Hamdallah ternyata Allah SWT memberikan kekuatanNYA kepada saya untuk dapat menjalankan Amanah ini.

****

Dua tahun untuk sebagian orang mungkin waktu yang sebentar, tapi tidak bagi saya 2 tahun itu sangat lama sekali butuh energi yang besar untuk dapat memahami karakter anak didik. Berbagai macam karakter anak selalu hadir dalam mengisi hari-hari selama berada dilingkungan sekolah. Dengan berbagai macam karakter yang menyatu pada mereka, kadang karakter tersebut dapat membuat saya emosi disebabkan karena kenakalan mereka, kadang membuat saya tertawa saat mereka bertingkah diluar kebiasaannya, atau saya bisa bermain dengan mereka, berlari-larian untuk dapat menyelami hati dan persaan mereka atau bahkan bernyanyi bersama mereka dan terkadang mereka juga dapat mebuat saya menangis disebabkan dengan tingkah laku "nakal" mereka.

****

Yah semua itu saya lakoni dengan sabar dan penuh keikhlasan. Sabar untuk memberikan nasehat kepada mereka, sabar dalam menghadapai segala pola tingkah laku mereka dan ikhlas dalam memberikan ilmu untuk masa depannya.

****

Satu hal yang saya yakini banyak hal yang baru yang dapat diambil setiap hari pada saat saya disekolah. Saya sangat bersyukur bisa berada dilingkungan anak-anak yang bertingkah dan bermain sesuai dengan usianya. Walaupaun ada ejekan dan perkelahian sesama mereka, tapi mereka bisa saling bermaafan dan melupakan apa yang terjadi bahkan tidak ada dendam diantara mereka. Seharusnya kita selaku orang tua bisa belajar dari mereka.

****

Satu hal yang harus kita pahami, anak ini akan berada pada zamannya, bukan berada pada zaman kita atau zaman orang tuanya. Mereka akan bertahan dengan kemampuan dan potensi yang mereka miliki, bukan atas kemampuan orang tuanya.

****

Saya juga tidak ingin - bahkan kita semua - menjadi ayah ( jika kelak saya menjadi seorang ayah ) yang bersikap tidak adil bagi anak-anak saya. Biarkanlah ia menjadi dirinya sendiri tanpa harus dibayang-bayangi oleh orang tuanya, biarkanlah dia berpijak dikakinya sendiri tanpa harus menumpu kepada orang lain yang mampu bertahan dalam menghadapi keganasan zamannya.

****

Ditulis : Di kelas IV E
SD IT MUTIARA
Tanggal : 20 Feb 2009
Pukul : 08.15 Wib